SAMBIL MENANGIS, MARYANI MENGISI SOAL UJIAN

Maryani (8) siswi kelas III SDN Sukakerta, Kecamatan Cibinong, Cianjur, Jawa Barat (Jabar), hanya bisa menangis, sambil mengisi soal ujian yang ada di depannya.

Pasalnya ia mengaku tidak dapat berkonsentrasi mengerjakan soal ujian tersebut karena berada di ruang kelas yang tidak layak pakai dan sewaktu-waktu bisa roboh. "Saya takut melaihat ruang kelas yang mau runtuh ini. Saya tidak bisa konsentrasi dan takut nilai saya jelek," akunya, sambil menangis.

Meskipun ia termasuk siswi teladan di sekolah itu, namun ia tidak dapat berkonsetrasi mengerjakan soal ujian karena kondisi kelas yang tidak mendukung. Bahkan ditakutkan ketika hujan turun, seluruh kegiatan siswa terpaksa dihetikan karena kondisi atap yang sudah bocor dan banyak bolong. Hal yang sama terlihat di tenda yang disulap menjadi ruang kelas.

Pihak sekolah pasca gempa yang melanda kawasan itu beberapa bulan lalu, telah mengajukan permohonan dana ke Diknas Cianjur dan Bupati Cianjur. "Namun hingga saat ini dana relokasi dan rekonstruksi bangunan sekolah ini belum juga turun. Alasan Pemda Cianjur, belum ada dana untuk bantuan bencana alam," kata Didi Supriadi, Kepala Sekolah Sukakerta.

Ia menambahkan, bagi siswa yang menjalani ujian pagi hari dan siang, tidak terlalu bermasalah. Namun siswa yang ujian sore ditakutkan akan terlambat karena sering turun hujan pada sore hari. "Harapan kami pihak pemerintah segera mengucurkan dana untuk membangun kembali sekolah ini. Karena tidak ada ruang lain atau bangunan lain untuk kami menumpang," harapnya. Harapan yang sama keluar dari puluhan siswa sekolah dasar itu. Mereka berharap bangunan sekolah mereka yang rusak dapat dibangun kembali agar dapat belajar dengan tenang seperti dulu.
K.FKR

Sumber
Cianjur, 7/12 (ANTARA)

0 komentar:

Posting Komentar