SDN RSBI 12 Rawamangun Pagi Orangtua Kritis, Anaknya Dilarang Ujian

JAKARTA, Gara-gara orangtuanya kritis terhadap pihak sekolah, sejumlah murid SDN RSBI 12 Rawamangun Pagi, Jakarta Timur, diintimidasi oleh pihak sekolah. Hal itu terjadi setelah para orangtua yang kritis tersebut mengadukan penyimpangan dana block grant yang dilakukan pihak sekolah pada 2007 lalu.

Puncaknya, Senin (31/5/2010), pekan lalu, Aria Bismark Adhe, seorang siswa kelas 6 sekolah tersebut, tidak diperbolehkan mengikuti ujian akhir sekolah (UAS). Adhe diminta keluar dari ruang ujian oleh pihak sekolah setelah sebelumnya diberikan sebuah surat pemberitahuan untuk diberikan kepada orangtuanya, Drs Handaru Widjatmoko.

"Betul memang begitu, saat ini beberapa orangtua murid yang lain sedang berada di Komnas Anak," ujar Handaru ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com, Jumat (4/6/2010).

Sementara itu, Eva Rais, orangtua murid lainnya, membenarkan kejadian tersebut. Menurut Eva, hal tersebut sangat menyedihkan karena si anak seolah diusir keluar sekolah dan dibiarkan menangis di luar pagar sekolah karena tidak bisa mengikuti ujian bersama teman-temannya.

"Meskipun pada akhirnya di hari ketiga ketiga UAS anak ini diperbolehkan mengikuti ujian," ujar Eva, yang sejak 6 bulan lalu tidak lagi menyekolahkan anaknya di sekolah RSBI tersebut.

"Saat ini teman-teman orangtua sedang mengadu ke Komnas Anak, mereka sudah diterima oleh Pak Merdeka Sirait," ujar Eva, yang mengaku kapok menyekolahkan anaknya di sekolah itu.

Sumber
Kompas.com


Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

UNIVERSITAS MALAYA TERTARIK TELITI HAMA "BACTROCERA LOMBOKENSIS"

Mataram, 8/6 - Universitas Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, tertarik meneliti hama serangga "Bactrocera Lombokensis" yang merupakan hama endemik di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Jadi kami datang ke Lombok ini untuk memastikan apakah hama ini masih ada ataukah sudah punah," kata Dean Faculty of Secience University of Malaya Prof. Mohd Sofian Azirun di Mataram, Selasa.
Mohd Sofian Azirun bersama dua orang profesor dan dua orang doktor dari Universitas Malaya, berada di Mataram, untuk melakukan penandatanganan "Memorandum of Understanding" atau naskah kerja sama dalam hal penelitian dengan Rektor Universitas Mataram, Prof. H. Sunarpi.
Ia mengatakan ada beberapa spesies hama serangga di Lombok. Salah satunya adalah "Bactrocera Lombokensis". Hama ini dinamakan oleh seorang peneliti dari Australia yaitu Prof. Druu.
"Beliau hanya melihat dari koleksi di sebuah museum tanpa hadir di Lombok. Dan kami datang ke sini untuk memastikan keberadaannya. Apakah hama itu sangat merusak tanaman terutama buah-buahan, ataukah sebaliknya bermanfaat," ujarnya.
Ia menyebutkan jumlah spesies hama serangga di dunia diperkirakan mencapai 200 jenis. Dari total spesies hama serangga itu salah satunya mungkin hama "Bactrocera Lombokensis" yang merupakan hama endemik di Pulau Lombok.
Belum diketahui pasti apakah keberadaan hama itu merugikan para petani hortikultura, sehingga perlu riset lebih mendalam untuk menggali hama tersebut apakah bermanfaat ataukah banyak merugikan.
Dengan riset itu, kata dia, diharapkan bisa memperoleh informasi terutama dari segi biologinya, sehingga dapat diperoleh solusi penanganannya jika memang sangat merugikan. Tentunya solusi penanganan harus ramah lingkungan.
"Apakah penanganannya menggunakan racun serangga atau cukup menggunakan musuh alami. Ini perlu kita kaji," katanya.
Ia menambahkan para peneliti dari Universitas Malaya akan melakukan riset tentang hama ini bekerja sama dengan para peneliti dari beberapa fakultas yang ada di Universitas Mataram.
Dalam waktu dekat, beberapa peneliti dari Universitas Malaya tersebut akan segera datang ke Mataram, untuk bekerja selama beberapa minggu.
Menurut dia kerja sama riset ini adalah salah satu hal yang penting karena selama ini Universitas Malaya banyak melakukan kerja sama dengan negara-negara di luar ASEAN.
"Oleh sebab itu, mulai tahun ini memfokuskan diri untuk bekerjasama dengan negara-negara anggota ASEAN seperti Indonesia, Thailand, Filipina dan negara lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya menginginkan setiap MoU mesti diikuti dengan kegiatan karena selama ini kebanyakan kerja sama hanya selesai di atas kertas tanpa ada tindakan.


Sumber
(ANTARA)

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Pendidikan HAM Penting Bagi Kalangan Dunia Pendidikan

Medan Membangun pemahaman dan kesadaran bersama tentang pendidikan Hak Azasi Manusia (HAM) dewasa ini sangat penting bagi kalangan dunia pendidikan.

Kepala Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Negeri Medan (Pusham), Majda El Muntaj, di Medan, Selasa, mengatakan pendidikan dan pelatihan HAM itu telah menjadi agenda nasional dan internasional.

Beberapa waktu lalu, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Ibu Martha Tilaar sebagai Duta Pendidikan dan Pelatihan HAM Indonesia.

Perhatian yang serius ini merupakan bukti konkrit bahwa pendidikan dan pelatihan HAM diharapkan menjadi bagian yang integral dalam memperkuat dan memperkokoh lahirnya budaya HAM di Indonesia, khususunya dalam mewujudkan Warga Negara Indonesia yang demokratis.

Atas dasar itulah, kata dia, Pusham akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terfokus mengenai Hak atas Pendidikan HAM dan Implementasi Pendidikan HAM di Sekolah.

Kegiatan tersebut akan diikuti 20 peserta terdiri atas, para pemangku kepentingan seperti Dinas Pendidikan Medan, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumut, guru, siswa, mahasiswa, dosen, LSM dan media yang dilaksanakan, Rabu, 9 Juni 2010.

Kegiatan ini salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui taraf perkembangan implementasi pendidikan HAM di sekolah, termasuk menemukan kendala dan peluang dalam menerapkan model pembelajaran yang efektif terkait muatan materi HAM di sekolah.

"FGD ini sangat strategis untuk menumbuhkembangkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya hak atas pendidikan HAM, sekaligus menemukan pola baru pembelajaran HAM yang dialogis, kritis, pemecahan masalah dan melibatkan komunitas sekolah," katanya.

Ketua panitia FGD, Yacobus Ndona, mengatakan, penting dipahami bahwa HAM telah dijamin secara konstitusional dalam UUD dan karenanya secara tegas pemerintah memiliki kewajiban untuk menghormati, melindungi dan memenuhi HAM.

Dalam konteks pendidikan, hal ini juga dipertegas dengan ketentuan Pasal 4 ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

"Dalam UU itu disebutkan bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa," katanya.



Sumber
(ANTARA)

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Mahasiswa dituntut mahir lakukan penelitian

Solo (Espos)–Membuat karya tulis ilmiah sekarang ini merupakan hal yang harus dikuasai mahasiswa, mengingat sejumlah persyaratan peningkatan kompetensi hingga peluang mendapatkan beasiswa menggunakan kompetensi tersebut.

Menurut Direktur Studi Ilmiah Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Hasan Zainnuri, salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menggungah minat mahasiswa guna mempelajari dan melakukan penelitian yakni dengan melibatkan mereka dalam ajang lomba.

Dia mengatakan, dengan menampilkan tema yang sederhana, mereka dapat mengaktualisasikan kemampuan mereka di bidang riset. “Lomba karya tulis di tingkat internal kampus atau secara regional adalah cara menggugah mahasiswa untuk proaktif,” jelas dia disela-sela acara Festifal Ilmiah Mahasiswa di Auditorium UNS, Kamis (27/5).

Dia mengatakan, festival karya ilmiah diikuti oleh peserta dari sejumlah perguruan tinggi meliputi Universitas Indonesia, UNS dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada tahap awal seleksi karya ilmiah, Hasan mengatakan, sedikitnya ada 200 judul dari berbagai macam tema meliputi bidang teknologi, sosial maupun tekhnik.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Alokasi pendaftar siswa baru dari luar kota 20%

Solo (Espos)–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo tengah merancang pelaksanaan penerimaan siswa baru (PSB) secara online pada tingkat SMP dan SMA/sederajat. Diperkirakan pelaksanaan pendaftaran akan digelar pada awal Juli mendatang.

Menurut Kepala Disdikpora Kota Solo, Rakhmat Sutomo, pelaksanaan PSB tahun ini dinilai lebih ketat karena pendaftar akan bersaing dengan peserta dari luar kota. Dia mengatakan, jika tahun lalu alokasi untuk penerimaan pendaftar dari luar kota mencapai 10% di satuan pendidikan, tetapi kini dengan mengacu pada daftar kependudukan alokasi untuk luar kota mencapai 20%.

“PSB online tahun ini memang lebih ketat, tetapi untuk pelaksanaannya tidak jauh berbeda yang dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas dia ketika dihubungi Espos, Kamis (27/5).

Terkait hal tersebut, sambung dia, jika tahun lalu pendaftar mendapatkan dua kesempatan yakni satu sekolah negeri dan satu sekolah swasta, kedepan pihaknya akan memberlakukan kebijakan untuk memberi pendaftar empat peluang yakni dua sekolah negeri dan dua sekolah swasta.

Namun apabila dengan mendapatkan kesempatan mendaftar ke dua sekolah negeri masih gagal, maka siswa tersebut dianggap gagal. “Kami juga akan memberikan edaran terkait dengan range nilai yang dapat digunakan untuk memprediksi pendaftar,” jelas dia.

Dia menambahkan, dalam proses PSB tersebut walimurid diimbau untuk tidak memaksakan kehendak untuk mendaftarkan peserta di sekolah yang belum tentu sesuai dengan kemampuannya. “Saya mengimbau walimurid untuk mengukur kemampuan berdasarkan kompetensi dan minat peserta didik,” jelasnya.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Bali rintis wajib belajar SMA/SMK

Denpasar– Bali segera merintis program wajib belajar 12 tahun atau setara dengan sekolah memengah atas/sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK).

“Rintisan wajib belajar 12 tahun itu akan dilaksanakan dalam tahun ajaran baru 2010/2011,” kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada acara simakerama atau temu wicara yang dihadiri berbagai elemen masyarakat di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, berbagai upaya dan persiapan wajib belajar 12 tahun telah dilakukan, termasuk mengalokasikan dana pendidikan lebih dari 20 persen pada APBD Bali maupun APBD kabupaten/kota di daerah ini.

“Menghadapi persaingan yang semakin ketat di era globalisasi, diharapkan tidak ada warga Bali yang tidak menyelesaikan pendidikan minimal di tingkat SMA/SMK,” harap Gubernur Pastika.

Upaya tersebut berdampak positif dalam meningkatkan mutu SDM, atau minimal masuk lima besar tingkat nasional pada lima tahun mendatang, sekaligus mampu memenangkan persaingan.

Gubernur Pastika menambahkan, wajib belajar 12 tahun tersebut juga disertai dengan upaya menyeimbangkan perbandingan antara SMA dan SMK.

“Kini kedua lembaga itu perbandingannya 70:30 persen. Nantinya diharapkan menjadi 50 persen berbanding 50 persen,” harap Gubernur Pastika.

Hal itu dimaksudkan agar tamatan SMK langsung mempunyai keterampilan yang dapat dikembangkan sebagai upaya mengatasi pengangguran.

Pemerintah nantinya tinggal memberikan sentuhan-sentuhan dan kemudahan lainnya agar mereka mampu mengembangkan usaha mandiri, ujar Gubernur Pastika.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Anak jalanan rentan praktek human trafficking

Solo (Espos)–Lembaga Pendidikan dan Anak Pinggiran (PPAP) Seroja tidak hanya membekali siswa didik dengan materi pendidikan tetapi mereka juga diimbau untuk waspada terhadap praktek penjualan manusia atau human trafficking.

Menurut Ketua Umum PPAP Seroja Solo, Heni Pujiati, merupakan hal yang tidak mudah untuk membiasakan siswa didik agar aktif mengikuti kegiatan belajar. Meskipun waktu pelaksanaan kegiatan belajar didesain secara longgar namun keinginan mereka untuk belajar dinilai pasang surut. Untuk itu, pihak PPAP berupaya menjemput bola dengan mengajak belajar mereka di lokasi yang biasanya digunakan mereka untuk mangkal.

“Selain membuka tempat belajar yang terpusat di lembaga, kami juga menjemput bola agar siswa didik dapat lebih leluasa untuk belajar,” jelas dia kepada Espos Sabtu (29/5).

Dia mengatakan, selain mengajarkan mereka untuk membaca, menulis dan berhitung, pihaknya berupaya untuk memberikan pengetahuan siswa tersebut untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya hal-hal negatif, meliputi penganiayaan, kekerasan hingga penjualan manusia.
Menurutnya, beberapa waktu lalu salah seorang warga binaannya menjadi sempat menjadi korban penjualan manusia dan dibawa ke Sumatra. “Ada yang sempat menjadi korban tetapi dia berhasil melarikan diri dan kembali ke Solo,” jelasnya.

Dia mengatakan, tenaga pendidik di PPAP berperan ganda, disalah satu sisi pihaknya juga berupaya melindungi mereka dari dampak negatif di lingkungan. Menurutnya, perilaku seks bebas juga menjadi kendala tersendiri, mereka yang berusia 15-20 tahun cenderung rentan untuk melakukan hal tersebut. Dia menambahkan mereka enggan mengurus persyaratan administrasi pernikahan karena dinilai rumit, mengingat sebagian besar mereka bukan dari keluarga yang utuh. “Hari ini (kemarin,red) juga membantu peserta didik untuk memenuhi administrasi pernikahan di KUA Banjarsari, karena selama ini mereka enggan untuk mengurus hal tersebut,” jelas dia.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Tahun ini, UTP ajukan tiga program studi baru

Solo (Espos)–Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Kota Solo mengajukan tiga program studi baru yakni Pendidikan Jasmani, Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Pendidikan Anak Usia Dini, mengingat pemenuhan tenaga pendidik untuk bidang tersebut masih dibutuhkan.

Menurut Rektor UTP Solo, Dr Ongko Cahyono, selain kebutuhan tenaga pendidik di beberapa daerah dinilai masih kurang, dengan adanya kebijakan pemerintah terkait kesejahteraan guru hal ini memacu minat calon mahasiswa baru untuk memenuhi kuota tersebut.

Dia mengungkapkan, pada awal Januari lalu pihaknya telah memiliki konsep untuk membuka sejumlah program studi baru ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. “Kebijakan pemerintah dinilai berpengaruh terhadap tren masyarakat untuk memilih bidang studi yang akan ditekuni,” papar dia ketika dijumpai Espos di ruang kerjanya, Sabtu (29/5).

Dia mengungkapkan, pendaftaran untuk pengajuan program studi berbeda dengan tahun lalu, pada tahap pertama sebelum menyampaikan berkas pihaknya harus mengakses proses pendaftaran secara online. Menurutnya, pengajuan program studi baru membutuhkan waktu selama satu hingga dua tahun, karena beberapa materi seperti kelengakapan fasilitas hingga tenaga pendidik harus diverifikasi.

“Secara keseluruhan persiapan dari fasilitas dan kebutuhan guru telah memadahi, karena kami sudah memiliki beberapa program studi di FKIP lainnya,” jelas dia.

Dia menambahkan, minat masyarakat mengambil program keguruan dinilai tinggi kurang lebih mulai dua tahun lalu, namun demikian pihaknya memprediksi hal tersebut hanya akan bertahan selama lima tahun mendatang. Menurutnya lulusan tidak hanya dipersiapkan untuk terampil menyampaikan materi pelajaran tetapi juga harus mandiri dan bekerja secara profesional. “Tidak hanya mendidik siswa di suatu institusi tetapi mereka dapat mandiri dengan mengembangkan ilmu pengetahuan secara profesional,” jelas dia.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Ribuan siswa di Solo peringati hari lahir Pancasila

Solo (Espos)--Pemerintah Kota Solo menggelar kegiatan dalam rangka memperingati lahirnya Hari Pancasila 1 Juni 1945, salah satunya dengan aksi dan kreasi menulis teks pancasila secara massal di areal citywalk (depan Sriwedari), Sabtu (29/5).

Menurut Panitia kegiatan, Soedjinto, dalam kegiatan tersebut pihaknya melibatkan kurang lebih 5.000-an siswa SD/SMP di Kota Solo. Dia mengatakan, selain menulis teks pancasila, siswa juga harus mampu untuk memberikan contoh perbuatan atau sikap secara riil dalam kehidupan sehari-hari.

Diharapkan siswa tidak hanya hafal sila-sila yang terkandung dalam Pancasila tetapi juga mengaplikasikannya di dalam kehidupan bermasyarakat. “Selain kegiatan ini, kami juga menggelar acara saresehan,” jelas dia kepada Espos.

Dia menambahkan, penerapan sikap pancasila harus menjadi kebiasaan dan dikenalkan kepada siswa sejak pada usia dini. Menurutnya, dengan sikap dan mental tersebut, siswa akan memiliki jiwa nasionalisme. “Harus dipupuk sejak dini, baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat,” papar dia. Menurut salah seorang siswa kelas VII SMPN 15 Solo, Raden Aditya, 12, tidak mudah menerapkan sikap pancasila yang merupakan falsafah bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dia mengatakan hal yang paling sulit untuk diterapkan yakni sikap gotong royong dan mengutamakan persatuan, karena sekarang ini seseorang lebih cenderung mementingkan diri sendiri.

“Penerapan sikap Pancasila itu tidak mudah, tetapi tidak mustahil untuk dilakukan salah satunya dengan mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan diri sendiri,” jelasnya.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Mendiknas akan evaluasi RSBI bertarif mahal

Surabaya– Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh segera melakukan evaluasi terhadap sekolah-sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang bertarif mahal.

“Taraf dan tarif itu merupakan dua hal yang berbeda, karena falsafah pendirian RSBI itu mengacu pada UU Sisdiknas yang mengamanatkan kualitas internasional,” katanya di Surabaya, Minggu.

Di sela-sela pembukaan TBM di mal CITO, Surabaya, ia mengemukakan hal itu menanggapi keluhan sejumlah wali murid tentang biaya pendidikan di RSBI dan kemungkinan anak miskin yang lulusan RSBI dapat ke luar negeri.

Menurut menteri, UU Sisdiknas mengamanatkan pendirian RSBI pada setiap provinsi untuk mendorong tumbuhnya kualitas sumber daya manusia yang bertaraf internasional.

“Penduduk kita itu besar, tapi kualitasnya perlu didorong, karena itu ada RSBI. Adanya RSBI itu karena tidak mungkin semua penduduk kita menjadi juara, namun harus ada sebagian yang berkelas juara,” katanya.

Kendati ada RSBI, katanya, setiap orang harus mempunyai akses yang sama, sehingga RSBI itu tidak boleh menjadi “eksklusif” dengan tarif yang mahal.

“Kalau ada RSBI yang eksklusif, maka kami akan melakukan evaluasi, apalagi program RSBI sudah berlangsung empat tahun, sehingga tahun ini sudah saatnya untuk evaluasi itu,” katanya.

Mantan Rektor ITS Surabaya itu mengatakan evaluasi RSBI akan dilakukan dalam beberapa aspek yakni aspek kualitas, aspek ‘output’ berupa anak didik yang menjadi juara, fasilitas, tenaga pengajar, dan aspek akses.

“Aspek tenaga pengajar itu mensyaratkan, apakah ada sekian pengajar bergelar S2, lalu apa ada akses yang sama, karena sekolah tidak boleh memberi prioritas kepada anak didik dengan pertimbangan kemampuan ekonomi, tapi tetap pertimbangan akademik,” katanya.

Hasil evaluasi, katanya, pihaknya akan mengeluarkan regulasi untuk tahun ajaran berikutnya supaya RSBI tidak bersifat “eksklusif” dalam berbagai aspek.

“Kalau dalam evaluasi ditemukan praktik-praktik yang menyimpang dari UU Sisdiknas, maka nanti akan ada regulasi yang mengatur, misalnya RSBI harus memberi peluang 20 persen untuk siswa yang tidak kaya dengan sistem subsidi silang,” katanya.

Ia menambahkan hasil evaluasi diharapkan akan selesai dalam tahun ini dan tahun ajaran berikutnya sudah ada regulasi RSBI.

“Jangan sampai amanat UU Sisdiknas ada penyimpangan, seperti tarif yang mahal dan memutuskan peluang anak dari ekonomi bawah untuk masuk RSBI,” katanya.

Tentang kemungkinan siswa RSBI melanjutkan studi ke luar negeri, ia mengatakan hal itu bukan keharusan.

“Target RSBI itu bertaraf internasional dan bukan harus melanjutkan studi ke luar negeri. Jadi, RSBI itu nggak harus ke luar negeri, karena yang penting memiliki kualitas yang nggak kalah dengan taraf luar negeri,” katanya.



Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Sekolah kurang fokus garap ektrakulikuler drumband

Solo (Espos)--Pendidikan ekstrakulikuler seperti halnya drumband dinilai mampu mendukung siswa, kegiatan itu signifikan mampu meningkatkan kemampuan siswa dibidang akademik. Namun belakangan ini, fokus sekolah untuk mengembangkannya cenderung menurun.

Kecenderungan tersebut tampak kurang lebih dua tahun ini, pada penyelenggaraan lomba drumband atau kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan secara internal ataupun pihak lain meminatnya cenderung berkurang. Hal tersebut diungkapkan Pimpinan Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari Solo, Putu Sukiada.

Dia mengatakan, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Kota Solo, tetapi beberapa kota lain seperti Semarang dan Yogyakarta yang seringkali menggelar ajang lomba drumband mengalami hal yang tidak berbeda.

“Kami telah menyelenggarakan lomba drumband kurang lebih selama 20-an tahun, belakangan ini sekolah kurang fokus terhadap drumband,” jelas dia ketika dijumpai Espos di ruang kerjanya, Sabtu (29/5).

Dia mengatakan, kondisi tersebut terjadi lantaran sekolah khususnya tingkat TK cenderung memaksimalkan kompetensi siswa dibidang akademik seperti membaca, menulis dan berhitung sementara beberapa kegiatan ektrakulikuler yang membutuhkan kekompakan dan kedisiplinan justru cenderung berkurang.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Disdikpora tetapkan nilai sumbangan pengembangan sekolah

Solo (Espos)–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo berencana untuk menetapkan kriteria nilai sumbangan pengembangan sekolah pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2010/2011.

Terkait hal tersebut, Ketua Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS), Ichwan Dardiri mengatakan biaya pengembangan sekolah merupakan tanggungjawab pemerintah, namun demikian pihak sekolah dapat melibatkan walimurid secara bersama-sama dapat mendukung kebutuhan sekolah. Dana pengembangan sekolah tersebut dapat berupa penunjang kegiatan belajar hingga pembangunan secara fisik.

“Tapi sifat sumbangan kan tidak memaksa, artinya bagi mereka yang tidak mampu sekolah harus membebaskannya,” jelas dia ketika dihubungi Espos, Minggu (30/5).

Dia mengatakan, peran komite sekolah dinilai penting karena selain untuk mengkoreksi mereka juga harus mampu memberikan masukan pada draf yang diajukan pihak sekolah terkait program pengembangan tersebut. Selain draf kebutuhan harus disusun secara proposional, program yang diajukan sekolah harus sesuai dengan kebutuhan dan manfaat.

“Harus proporsional pengajuan draf kebutuhannya, dan dalam hal ini peran komite sangat berpengaruh,” jelasnya.

Sebelumnya Kepala Disdikpora Kota Solo, Rakhmat Sutomo mengatakan sumbangan pengembangan institusi yang diajukan pihak sekolah harus memiliki program yang jelas secara jangka panjang.

Selain itu, pihak sekolah harus memberlakukan subsidi silang artinya siswa yang kurang mampu mendapatkan dukungan dan keringanan dalam pembayaran. “Bedakan dengan iuran, pihak sekolah dapat memberlakukan subsidi silang untuk membantu siswa dari keluarga yang kurang mampu,” jelas dia. Lebih lanjut, dia mengungkapkan, terkait hal tersebut pihaknya akan membuat surat edaran kepada sekolah terkait kriteria pemberlakuan sumbangan. Secara langsung tim Disdikpora akan memantau penggunaan dana secara by name.

“Berbeda dengan laporan tahun sebelumnya, selain melaporkan penggunaan dana kami akan minta laporan sumbangan dari masing-masing walimurid secara by name,” jelas dia.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Koleksi buku PPAP Seroja minim

Solo (Espos)–Koleksi buku pada Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pinggiran (PPAP) Seroja Solo dinilai masih minim, terlebih untuk pemenuhan buku pengetahuan dan keterampilan tepat guna. Hal ini diungkapkan Koordinator Divisi Madrasah Keliling PPAP Seroja Solo, Sigit Indarto.

Dia mengungkapkan, sekarang ini jumlah buku yang dimiliki berkisar 150-an dan ragamnya masih terbatas. Dia mengatakan, sebagian besar berisi tentang buku cerita keagamaan sementara buku yang untuk pengembangan praktis kewirausahaan atau keterampilan lainnya masih minim.

“Jumlahnya masih kurang karena sekarang ini kami mengembangkan program madrasah keliling di berbagai daerah yang dinilai slum area sejak Februari lalu,” jelas dia ketika dijumpai Espos, Senin (31/5).

Dia mengungkapkan, ada satu unit mobil yang multifungsi yang dimanfaatkan untuk menghampiri anak-anak jalanan sekaligus memfasilitasi mereka untuk belajar yang beradadi beberapa daerah di Soloraya, meliputi Nayu Barat, Gilingan, Semanggi hingga Banyudono, Boyolali.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

40% Anggaran PKMS gold ditanggung Pemprov

Solo (Espos)–Mulai tahun ini, beban Pemerintah Kota (Pemkot) untuk menanggung anggaran perawatan kesehatan masyarakat miskin bakal berkurang. Pasalnya, 40% dari total kebutuhan itu dikover dana dari Pemerintah Privinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng).

Namun, untuk itu, Pemkot Solo harus melakukan validasi data masyarakat miskin secepatnya. Data diharapkan rampung Juni ini, sebab sebelum September memorandum of understanding (MoU) mengenai hal itu harus sudah ditanda tangani. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsing menjelaskan sharing pembiayaan kesehatan warga miskin yang tidak terkover dana pusat alias Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), mulai tahun ini bakal ditanggung bersama Pemkot dan Pemprov, dengan nilai sharing 60:40.

Ketentuan mengenai hal itu tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda) No 10/2009 tentang Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Peraturan Gubernur (Pergub) No 73/2010 yang mengatur pelaksanaannya. Selain Solo, empat kota/kabupaten lain di Jateng, yaitu Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Rembang dan Purbalingga, juga mendapat sharing dana tersebut.

“Kota Solo sebenarnya sudah punya PKMS (Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo-red) gold untuk masyarakat miskin yang tidak terkover Jamkesmas. Berarti dengan ketentuan ini, beban Pemkot jadi berkurang, karena 40% biaya ditanggung Pemprov,” papar Ning, sapaan akrabnya, saat ditemui wartawan, di Balaikota, Senin (31/5).



Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

MUI Solo: Pelajar lebih rentan tergiur rokok!

Solo (Espos)–Pihak sekolah tingkat dasar dan menengah Kota Solo diimbau untuk mengawasi dan memberikan pengetahuan sejak dini mengenai akibat buruk rokok bagi kesehatan. Terlebih pada siswa yang menginjak usia remaja, mereka lebih rentan mengkonsumsi rokok.

Menurut Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Kota Solo, Prof Dr dr Zainal Arifin Adnan, SpPD KR Finasim, kecenderungan usia remaja mengkonsumsi rokok semakin tahun semakin bertambah hal tersebut lantaran didukung oleh beberapa aspek yang masih bebas, di antaranya belum ditegaskannya larangan bebas rokok di beberapa tempat publik.

Bahkan pada saat konser musik digelar, sambung dia, penonton yang didominasi kawula muda tersebut mendapatkan suguhan rokok. “Di negera maju hal tersebut menjadi konsentrasi, karena dilihat dari segi kesehatan kandungan yang berada di dalam rokok tersebut dianggap berbahaya bagi tubuh,” jelas dia ketika dijumpai Espos di Solo, Senin (31/5).

Dia mengatakan, tidak hanya peran sekolah yang mampu untuk mempersempit akses pelajar tersebut mengkonsumsi rokok, tetapi masyarakat dan keluarga juga harus mendukung upaya tersebut. Menurutnya, razia rokok yang digelar di sekolah bukan solusi untuk menumbuhkan kesadaran pelajar untuk tidak mengkonsumsinya, namun dengan pendekatan personal dan pengetahuan terhadap pengaruh negatif terhadap zat adiktif rokok dinilai lebih utama.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Guru TK keluhkan belum cairnya insentif

Solo (Espos)--Sejumlah guru TK dari 17 TK swasta yang ada di Kecamatan Jebres mengeluhkan belum cairnya dana insentif Rp 200.000/bulan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

Bahkan, selama lima bulan terakhir, guru-guru TK itu belum menerima insentif. Keluhan mereka mencuat saat anggota DPRD Solo Umar Hasyim melakukan serap aspirasi dalam masa reses akhir pekan lalu.

“Kesejahteraan guru TK masih rendah. Dana insentif dari provinsi Rp 200.000/bulan pencairannya tidak seperti yang diharapkan. Kadang sampai lima bulan belum cair. Padahal guru TK gajinya sangat minim bervariasi Rp 75.000-Rp 150.000 tergantung dari pihak sekolah,” ungkap Umar kepada wartawan di Gedung Dewan, Senin (31/5).

Dia menilai selama ini TK swasta berjalan sendiri tanpa adanya perhatian yang cukup memadai dari pemerintah. Sebab, Disdikpora hanya melakukan pembinaan, sedangkan anggaran untuk kesejahteraan guru dan pembangunan fisik belum terprogram secara permanen.

Umar mengatakan, pihak TK yang hendak mengajukan proposal bantuan pemerintah malah diadang oleh oknum di kelurahan yang menilai yayasan yang menaungi TK itu adalah yayasan yang sudah besar.

“Ada yang keluhan saat pengajuan proposal bantuan, sudah dipotong di tengah jalan oleh oknum kelurahan. Sangat bahaya kalau kelurahan menghambat pengajuan itu. Mestinya kelurahan berikan dukungan kalau memenuhi persyaratan,” tegas anggota Fraksi PAN ini.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Setiap tahun RSBI akan diaudit

Solo (Espos)--Pelaksanaan dan pengelolaan pendidikan di rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) setiap tahun akan diaudit, sehingga penggunaan dana maupun mekanisme penerimaan siswa baru akan terpantau secara transparan.

Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Muhammad Rodhi mengatakan dalam peraturan daerah (Perda) Pendidikan dicantumkan bahwa setiap tahun anggaran pelaksanaan RSBI akan audit. Sehingga dalam hal ini, anggota dewan maupun pemerintah daerah dapat memberikan saran dan masukan dalam pengelolaan pelaksanaan kegiatan di sekolah tersebut.

“Dalam Perda telah ditegaskan ada ketentuan audit setiap tahunnya, hal ini untuk menjamin transparansi dana dan pengelolaan pelaksanaannya,” jelas dia ketika dihubungi Espos, Senin (31/5).

Dia mengungkapkan, terkait dengan pembiayaan di RSBI maupun SBI dinilai masih terlalu mahal dan belum terjangkau, terkait hal tersebut perlu adanya evaluasi terkait pembiayaan RSBI yang dana pengelolaannya masih dibiayai pemerintah pusat. “Meskipun untuk siswa dari keluarga yang tidak mampu, pihak sekolah memberikan keringanan. Tetapi pembiayaan sekolah di RSBI masih mahal,” jelas dia.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Inovasi teknologi dan desain, PT Inka gandeng perguruan tinggi

Solo (Espos)–Industri perusahaan kereta api PT Inka Madiun akan lebih intensif menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi untuk meningkatkan inovasi dibidang teknonogi maupun desain interior terkini.

Menurut General Manager Pengembangan Bisnis PT Inka Madiun, Ir Muh Harsan Badawi, sejumlah bahan yang digunakan di industri Inka sebagian besar masih import dan hal tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dia mengatakan dengan pengoptimalkan jalinan kerjasama dengan perguruan tinggi seperti UNS, ITB, UGM dan ITS pihaknya dapat mengkolaborasikan bahan yang dibutuhkan industri melalui uji riset terlebih dahulu.

“Kami membuka peluang untuk perguruan tinggi untuk menggadakan riset untuk menunjang kebutuhan industri,” jelas dia ketika dijumpai Espos di Solo, Selasa (1/6).

Berdasarkan pantauannya, produk lokal yang dihasilkan perguruan tinggi kualitasnya tidak kalah dengan produk impor. Selain itu keuntungan lain yang didapatkan harga hasil produk cenderung lebih murah. Untuk menunjang pemanfaatan produk lokal tersebut, pihaknya akan melakukan uji coba dan tidak menutup kemungkinan untuk memanfaatkan produk tersebut sebagai bahan utama.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Dana penelitian Dikti terjun bebas

Solo (Espos)–Dana pengembangan penelitian pada Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti) mengalami penurunan dana secara drastis, hal tersebut lantaran alokasi dana terserap untuk pembiayaan sertifikasi dosen dan guru.

Hal tersebut diungkapkan Kasubdit Penelitian Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M), Drs Ridwan Roy TT, SE Msi. Dia mengatakan dana penelitian tahun lalu untuk pengembangan dana penelitian berkisar Rp 1,2 trilyun namun pada tahun 2010 dana yang dialokasikan turun menjadi Rp 450 miliar.

Hal tersebut karena dana yang seharusnya dialokasikan untuk penelitian dialihkan untuk pembiayaan sertifikasi guru maupun dosen. “Turunnya dana penelitian sangat signifikan, sehingga untuk alokasi di masing-masing institusi pendidikan juga akan terbatas,” ungkap dia dalam acara Seminar Nasional serta Pameran Penelitian dan Pengabdian di Hotel Dana Solo, Selasa (1/6).

Dia mengatakan, perkiraan dana yang akan dikucurkan ke perguruan tinggi negeri sedikitnya di alokasikan Rp 200 miliar, dengan demikian judul penelitian yang akan dibiayai juga akan lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Hal demikian juga berlaku untuk perguruan tinggi swasta, sambung dia, jika tahun lalu ada 30 judul yang dibiayai maka tahun ini Dikti hanya akan membiayai dua atau tiga judul.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Diprediksi jumlah siswa gagal 20%

Solo (Espos)--Besok secara serentak SMA/sederajat akan mengumumkan hasil pencapaian nilai ujian ulangan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo memprediksi jumlah siswa yang tidak lulus dalam ujian ulangan (UN) tersebut mencapai 20%.

Menurut Kepala Dinas Disdikpora Solo, Rakhmat Sutomo, berkas hasil ujian telah diterima pada kemarin (Seninred) siang, namun demikian pihak tidak dapat mengeneralisasi berapa jumlah siswa yang tidak lulus atau gagal pada UN ulangan tersebut. Pasalnya, sambung dia, data yang diterima tidak menyebutkan jumlah total siswa yang gagal.

“Berkasnya itu langsung mengarah pada sekolah yang siswanya mengikuti ujian tersebut, jadi saya tidak dapat mengatakan jumlah hasil keseluruhannya di Kota Solo,” papar dia ketika dijumpai Espos di kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Banjarsari Solo, Rabu (2/6).

Kendati demikian, dia mempredikasi ada 20% siswa dari 2600-an peserta SMA sederajat yang dinyatakan gagal pada UN ulangan tahun ini. “Hasilnya tidak berbeda dari UN utama, di perkirakan peserta yang tidak lulus mencapai 20%,” jelas dia.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Data BPMKS sekolah plus butuh diklarifikasi

Solo (Espos)--Sejumlah data penerima bantuan pendidikan masyarakat Kota Solo (BPMKS) khususnya untuk sekolah plus harus diklarifikasi, mengingat beberapa kartu tersebut tidak tercatat dalam kategori platinum.
Menurut Kepala SDN Dukuhan 58 Laweyan, Solo, Gitono SPd, ada 257 siswa yang tercatat sebagai siswa yang kurang mampu dari total 407 siswa yang menempuh pendidikan di sekolah plus. Namun dari jumlah tersebut, sambung dia, beberapa orang tua siswa belum mendaftarkan diri untuk mendapatkan akses tersebut.

“Belum seluruhnya mendaftar, sehingga kami belum dapat memastikan jumlah siswa yang mendapatkan kartu platinum,” jelas dia ketika dijumpai Espos di Banjarsari, Solo, Rabu (2/6).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo, Rakhmat Sutomo mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan klarifikasi data sehingga sejumlah siswa yang kurang mampu di sekolah plus dapat mendapatkan bantuan sekolah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.




Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

UN Ulang SMA, 7 siswa di Wonogiri tak lulus

Wonogiri (Espos)–Hasil ujian nasional (UN) ulang di Wonogiri menunjukkan tingkat keberhasil siswa naik dibanding tahun lalu. Pada UN ulang tahun ini yang baru kali pertama digelar, di Wonogiri terdapat 7 siswa yang tidak lulus, yakni enam anak SMA dan seorang siswa SMK.

Tingkat prosentase kelulusan tahun ini mencapai 97%, sedangkan kelulusan tahun lalu hanya 96%. Sementara jumlah siswa yang mengikuti UN ulang sebanyak 337 anak terdiri atas siswa SMA sebanyak 223 siswa, siswa SMK (72 anak) dan siswa MA (42 anak). Untuk UN ulang kali ini, seluruh siswa MA lulus semua alias 100%.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, H Suparno, Rabu (2/6). “Tingkat kelulusan siswa secara prosentase naik dibanding tahun lalu. Tahun ini tingkat kelulusan mencapai 97% atau naik 1%,” ujarnya.

Lebih lanjut mantan Kepala SMAN 2 RSBI Wonogiri ini berharap siswa yang tak lulus, segera mendaftarkan ke kelompok belajar (Kejar) Paket C yang akan digelar 10 Juni mendatang.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Tak lunasi SPP SMK Kristen 1 berikan toleransi siswa

Solo (Espos)–SMK Kristen 1 Solo menyatakan akan memberikan toleransi kepada siswa yang belum melunasi kewajiban pembayaran pendidikan pada pelaksanaan ujian sekolah tahun ini. Hal tersebut diungkapkan Kepala Program Multimedia, Siwi Widiasmoro mewakili Kepala SMK Kristen 1 Solo, Dra Sri Haryanti MM.

Dia tidak memungkiri kendala administrasi keuangan terkait dengan pembayaran pendidikan terjadi hampir setiap tahun. Dia mengatakan, hal tersebut karena sejumlah orangtua siswa belum proaktif dan memenuhi tanggungjawab pendidikan berupa SPP sekolah.

Kendati demikian, pihak sekolah tidak akan menahan kartu ujian maupun menghalangi siswa untuk melanjutkan pendidikan di sekolah. “Kami beberapa waktu lalu telah mengundang orangtua siswa terkait dengan kesanggupan untuk membayar sisa uang pendidikan, namun hanya beberapa di antaranya yang hadir,” jelas dia ketika dijumpai Espos di kantornya, Rabu (2/6).
Dia mengungkapkan, tanggungan administrasi keuangan sekolah yang tidak terlunasi setiap tahunnya mencapai Rp 50 juta. Menurutnya, hal ini berdampak signifikan terhadap sekolah sehingga pihaknya berupaya untuk meminta kesanggupan orangtua siswa untuk tertib membayar kewajiban sekolah.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

955 Mahasiswa UNS diwisuda

Solo (Espos)–Ada 955 mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo yang meliputi program pascasarjana, pendididkan dokter spesialis dan sarjana diwisuda pada periode IV tahun 2009/2010, Kamis (3/6).

Dari sejumlah wisudawan tersebut, tercatat ada dua lulusan tercepat pada masing-masing jenjang yakni Ahmad Fauzi, M Or dari jenjang pascasarjana pada program studi Ilmu Keolahragaan yang menempuh pendidikan selama satu tahun dua bulan dengan indeks prestasi komulatif (IPK) 3,58. Sementara untuk jenjang sarjana dicapai oleh Lina Rifda Naufalin SPd pada program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang menempuh lama studi tiga tahun enam bulan, dengan IPK 3,72.

Menurut Rektor UNS, Prof Dr Much Syamsulhadi dr SpKJ (K) dalam sambutannya kendati peluang kerja untuk D3 dan S1 hanya berkisar 25% dan 30%, wisudawan diimbau tidak hanya tergantung pada sektor tersebut. Namun mampu untuk mengembangkan softskill dan membuka peluang kerja.

“Jangan hanya mengadalkan kemampuan akademik, softskill yang dimiliki juga harus dimaksimalkan,” papar dia.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

UN ulangan diumumkan, SMA Batik konsultasi ke Unnes

Solo (Espos)–SMA Batik 1 Solo akan melakukan konsultasi terhadap panitia penanggungjawab penyelenggaraan ujian nasional (UN) di Universitas Negeri Semarang (Unnes) terkait hasil UN ulangan.

Menurut Kepala SMA Batik 1 Solo, Literzet Sobri, ada dua siswa menanyakan hasil ujian ulangan pada pelajaran ekonomi yang pada berkas nilainya tidak berubah dari draf sebelumnya. Dia mengatakan, kendati bukan mata ujian ekonomi yang dinyatakan tidak lulus pada ujian utama lalu, namun demikian siswa mengambil dua mata pelajaran tersebut untuk mensuport jumlah nilai secara komulatif.

“Ada siswa yang tidak lulus mata pelajaran Bahasa Inggris, namun demikian mereka juga mengambil mata pelajaran ekonomi untuk menunjang nilai akhir,” jelas dia ketika dijumpai Espos di ruang kerjanya, Kamis (3/6).

Dia mengungkapkan, untuk mereka yang melakukan ujian ulangan maka hasil draf nilai akan diberi tanda bintang, namun hal tersebut tidak terdapat pada draf kedua siswa tersebut. Sehingga daftar nilai yang diterima masih sama dengan ujian utama lalu. Dia mengatakan, dengan membawa surat permohonan konsultasi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo, pihaknya akan menanyakan hal tersebut terhadap panitia UN di Unnes.

“Harus ada surat permohonan dari dinas terlebih dahulu, agar kami dapat memfasilitasi dan berkonsultasi,” jelas dia.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

PSB Kota Solo dimulai 1 Juli

Solo (Espos)–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo rencananya akan memulai pelaksanaan penerimaan siswa baru (PSB) secara online mulai pada tanggal 1 hingga 3 Juli mendatang.

Kuota penerimaan pendaftar mencapai 15.000-an peserta, dengan rincian kuota SMA 7.400-an dan SMK 7.500-an. Kepala Disdikpora Kota Solo, Rakhmat Sutomo mengatakan sejumlah SMA telah diminta untuk mempersiapkan pelaksanaan PSB secara online.

Dia mengatakan, untuk SMK pihaknya tidak memberlakukan secara online mengingat ada sejumlah kriteria dan persyarakat yang harus dipenuhi oleh pendaftar meliputi tes potensi akademik maupun tes kesehatan.

“Secara keseluruhan persiapan telah mencakup 100%, semua sekolah telah siap untuk melaksanakan PSB awal Juli mendatang,” jelas dia ketika dijumpai Espos di Banjarsari, Solo Rabu (3/6).

Untuk SMA swasta, sambung dia, mereka diminta untuk mengikuti pelaksanaan PSB secara onlinetersebut dengan cara mendaftar ke penyelenggara. Dia mengatakan, porsi penerimaan siswa baru di masing-masing sekolah mencakup 20% dari luar kota, tetapi untuk SMK pihaknya tidak membatasi peminat dari luar kota. Dia mengatakan, setiap pendaftar akan memiliki empat pilihan yakni dua swasta dan sua negeri, sehingga tidak ada sistem pencabutan sekolah.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

UN ulang 16 siswa SMA/MA diduga bermasalah

Karanganyar (Espos)–Hasil Ujian Nasional (UN) Ulang 16 siswa SMA/MA di Kabupaten Karanganyar yang dinyatakan tidak lulus dicurigai bermasalah. Hal itu karena nilai ujian mata pelajaran (Mapel) yang diikuti mereka sama persis dengan hasil UN utama.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karanganyar, Sugiyarto, kepada wartawan menyebutkan secara keseluruhan hasil UN yang bermasalah semula sebanyak 186 siswa. Namun setelah dikonfirmasikan ke Dinas Pendidikan Jateng, hasil UN 170 siswa lainnya yang dipastikan mengalami kekeliruan telah direvisi.

“Kasus hasil UN ulang sama persis dengan UN utama sebenarnya terjadi pada 94 siswa. Selain itu hasil ujian 92 siswa tidak muncul nama dan nilai Mapel yang diikuti. Tetapi setelah diklarifikasi, tinggal 16 siswa yang hasilnya UN-nya tetap identik,” ungkapnya di Kantor Disdikpora, Jumat (4/6).

Sugiyarto mengatakan, Disdikpora Kabupaten Karanganyar akan kembali mengklarifikasi hasil UN ulang ke-16 siswa SMA/MA itu guna mengetahui kepastian masalah tersebut. Upaya itu dipandang perlu mengingat kasus serupa yang menimpa 94 siswa dan sebagian besar akhirnya dinyatakan lulus.

Pada bagian lain Kepala Bidang Dikmen menyampaikan, dari 817 siswa SMA/MA/SMK peserta UN ulang di Karanganyar, sebanyak 788 di antaranya dipastikan berhasil meraih kelulusan. Angka kelulusan masih dimungkinkan untuk bertambah karena dari 29 siswa yang saat ini dinyatakan tidak lulus, 16 siswa masih harus menunggu hasil konfirmasi ulang ke Dinas Pendidikan Jateng.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Pendaftaran data sekolah di deadline pekan depan

Solo (Espos)–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo menentukan deadline pendaftaran data sekolah dalam mengikuti pelaksanaan pendaftaran siswa baru (PSB) tanggal 7 Juni mendatang.

Menurut Panitia PSB Kota Solo, Budi Setiono Adi, penentuan batas akhir pendaftaran bagi sekolah swasta bertujuan untuk pendataan berapa sekolah yang akan mengikuti pelaksanaan PSB online tersebut.
Berdasarkan arahan Kepala Disdikpora Kota Solo, Rakhmat Sutomo, sekolah negeri wajib untuk mengikuti PSB online sementara untuk sekolah swasta diimbau untuk mengikuti kegiatan tersebut.

“Tahun lalu tidak semua sekolah swasta yang mengikuti kegiatan tersebut, sehingga diharapkan mereka dapat segera dapat melayangkan surat kesanggupan,” jelas dia ketika dijumpai Espos di SMK N 2 Solo, Jumat (4/6).

Dia mengatakan, sekolah dapat melayangkan surat kesanggupan dan penentuan jumlah kuota ke dinas paling lambat tanggal 7 Juni mendatang. Menurutnya, dengan ikut serta dalam sistem ini pihak sekolah akan diuntungkan lantaran siswa yang mendaftar secara langsung akan dapat memilih beberapa sekolah tersebut. Selain itu, adanya empat macam pilihan sekolah meliputi dua sekolah negeri dan dua sekolah swasta tersebut, peserta tidak akan melakukan sistem pencabutan pendaftaran.

“Dengan sendirinya akan menyesuaikan nilai siswa, dan hal ini menjadi keuntungan bagi sekolah swasta,” jelas dia.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Ratusan siswa peringati Hari Lingkungan Hidup

Solo (Espos)–Sedikitnya ada 264 siswa playgrub/ TK Al Firdaus Solo menggelar acara untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada hari ini, Sabtu (5/6). Mereka di ajak bermain di areal terbuka Taman Balekambang.

Menurut Humas Al Firdaus, Muhammad Iqbal, dalam kegiatan ini siswa terlibat dalam berbagai permainan yang mampu mengasah kekompakan. Selain itu mereka diajak untuk mengenali keanekaragaman hayati yang berada di areal Balekambang. Menurutnya kegiatan ini bermanfaat untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

“Setelah mendapatkan pendidikan secara outdoor, siswa akan mendapatkan pengarahan dari guru terkait kegiatan yang dilakukan tersebut secara ilmiah,” jelas dia kepada Espos.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......