LIRA DUKUNG KEJARI TIMIKA USUT DANA BOS

Timika, 4/7 (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Mimika, Papua mendukung langkah Kejaksaan Negeri Timika dalam mengusut kasus dugaan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pengadaan buku tahun 2008 senilai Rp2,1 miliar.
"Tentu kami sangat mendukung kejaksaan untuk memproses kasus itu dan berharap kejaksaan tidak takut membongkar borok-borok korupsi di Mimika," kata pimpinan Lira Mimika, Saleh Alhamid di Timika, Minggu.
Alhamid mengatakan kasus korupsi dana BOS di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Mimika tahun 2008 itu perlu mendapat perhatian serius dari Kejari Timika mengingat dana tersebut seharusnya diperuntukkan bagi peningkatan kualitas pendidikan di Mimika yang masih sangat terbelakang.
Disamping dana BOS untuk pengadaan buku, Alhamid juga meminta jajaran Kejari Timika perlu mengusut penggunaan dana BOS yang bersumber dari APBD Mimika tahun 2008 senilai Rp23 miliar.
Sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Papua yang dikeluarkan tahun 2009 , katanya, terdapat banyak sekolah penerima dana BOS dari Pemkab Mimika yang belum mempertanggungjawabkannya.

Penyidikan tertutup
Alhamid juga menyoroti kinerja Kejari Timika yang terkesan menutup-nutupi informasi penyidikan sejumlah kasus dugaan korupsi yang sedang ditangani saat ini.
"Ada apa sehingga Kajari Timika tidak mau menyebut kasus apa yang sedang mereka tangani bahkan tersangkanya sudah ditetapkan tiga orang. Bagaimana masyarakat mau mengawal proses penenegakkan korupsi di Mimika jika penyidikan kasus-kasus yang ada bersifat tertutup," kata Alhamid.
Ia mengatakan, alasan Kajari Timika Arie Pawarto Yustinus untuk tidak membuka identitas tersangka, nama dan nilai proyek serta instansi dimana dugaan tindak pidana korupsi itu terjadi untuk memperlancar proses penyidikan merupakan sesuatu yang tidak masuk akal.
"Sangat tidak masuk akal kalau suatu kasus sudah dalam tahap penyidikan dan tersangkanya sudah ditetapkan tapi masih ditutup-tutupi kerahasiaannya. Jangan-jangan ada kepentingan tertentu sehingga kejaksaan sengaja menutup-nutupi kasus tersebut," tanya Alhamid.

Sedang selidiki
Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Timika, Arie Pawarto Yustinus mengatakan jajarannya sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi di Pemkab Mimika yang melibatkan dua pejabat dan seorang lagi bukan pejabat.
Penanganan kasus tersebut, katanya, melibatkan empat orang jaksa dan saat ini sedang dilakukan penghitungan nilai kerugian negara oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua.
Pawarto enggan merinci nama proyek, instansi dan siapa-siapa yang terlibat dalam dugaan korupsi yang ditengarai merugikan keuangan negara dalam jumlah miliaran rupiah tersebut.
"Tunggu sajalah, toh nanti akan kami umumkan saat berkasnya rampung dan hendak dilimpahkan ke pengadilan," kata Pawarto sembari menambahkan kasus yang sudah tahap penyidikan itu bisa melibatkan lebih dari tiga tersangka.
Ada pun kasus dugaan korupsi pengadaan mobil dan peralatan pembersih air pada Bagian Aset Daerah Kabupaten Mimika tahun 2008 ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Papua.
"Kalau kasus itu ditangani oleh Kejati Papua. Dalam waktu dekat berkasnya akan dilimpahkan ke pengadilan untuk segera disidangkan," jelas Pawarto.


Sumber


Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Bandung Luncurkan Pembinaan Pendidik Berbasis Sekolah

*Bandung *- Pemerintah Kota Bandung dan Universitas
Pendidikan Indonesia meluncurkan program *Lesson Study* atau pembinaan
pendidik berbasis sekolah.

"Program ini untuk meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik," ujar
Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Sunaryo Kartadinata saat
penandatanganan kerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung, Senin (21/6).

Pengembangan *Lesson Study *UPI dilakukan sejak 2001di mana awalnya
pengembangan ini bekerja sama dengan Japan International Coorperation
Agency. "Program ini akan dilakukan selama 3 tahun, diharapkan setelahnya
menjadi program berkelanjutan untuk meningkatkan kompetisi tenaga pendidik,"
terangnya.

Program *Lesson Study* saat ini tengah dikembangkan di 4 kabupaten/kota di
antaranya Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Subang, dan Bandung Barat. "Dalam
APBD mendatang, pemerintah akan mengalokasikan dana untuk kelas khusus
bekerja sama dalam pendidikan lingkungan hidup sampai 2013, "ujar Wali Kota
Bandung Dada Rosada.

Ia menyatakan, pemerintah juga terus mendorong pengembangan sumber daya
manusia tenaga pendidikan di mana guru diharuskan menajamkan materi
pembelajaran yang diberikan pada siswa didik. "Bandung diharapkan menjadi
laboratorium ilmu kependidikan," katanya.

ALWAN RIDHA RAMDANI


Sumber
*TEMPO Interaktif*,

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Marak, Plagiarisme Internet di Sekolah

Jakarta, Banyak dari mahasiswa dan pelajar diketahui kerap menjiplak sumber artikel di internet secara mentah-mentah untuk tugas mereka.

Sebuah studi di Inggris bahkan menyebutkan, saat ini praktik plagiarisme dari internet marak dilakukan para pelajar atau mahasiswa dan jumlahnya terus meningkat. Hal ini bisa diketahui karena sejumlah sekolah dan universitas di negara Ratu Elizabeth itu menggunakan sebuah software komputer khusus untuk mendeteksi murid-murid yang menjiplak sebuah karya dari internet.

Disitat detikINET dari Guardian, Senin (21/6/2010), ada 90 sekolah dan lebih dari 130 universitas menggunakan software tersebut untuk melakukan cross check ulang tugas-tugas siswa yang menggunakan bahan dari internet. Tidak dijelaskan bagaimana cara kerja software ini, namun laporan terbaru menyebutkan, jumlah siswa yang melakukan plagiat meningkat dua kali lipat dibandingkan dua tahun lalu.

"Melihat hal ini, para kepala sekolah merasa perlu menanamkan pemahaman kepada para siswa tentang bagaimana menangkap intisari dari sebuah sumber bacaan di internet, ketimbang hanya mengcopy-paste dan mengakuinya sebagai karya mereka," ujar Barry Calvert, dari perusahaan nLeraning yang menyediakan software pendeteksi praktik plagiarisme.

Calvert menambahkan, pemahaman tentang plagiarisme perlu ditanamkan sedini mungkin. Jika bisa, ketika anak-anak mulai menginjak usia tujuh tahun.

"Kita perlu memberikan pemahaman terhadap siswa bahwa internet bukan sekadar gudang informasi yang bisa seenaknya dijiplak. Karena sesungguhnya, berbagai sumber informasi yang ada di dalamnya merupakan hasil karya orang lain yang patut dihargai," tutupnya.



Sumber
detikcom

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Implementasi ”Lesson Study” di 4 Daerah

Dinilai menghasilkan nilai positif, metode pembelajaran lesson study
(pembelajaran dari studi yang dilakukan, red) kini diimplementasikan di
empat kabupaten/kota di Jawa Barat. Dengan lesson study, terjadi peningkatan
kemampuan guru, perilaku belajar siswa pun menjadi baik disertai motivasi
dan aktivitas. Begitu juga jalinan komunikasi antara guru dan siswa.

Hal itu dikatakan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof.
Sunaryo Kartadinata pada penandatanganan naskah kerja sama dan peluncuran
program lesson study di Aula SMAN 8, Jln. Solontongan, Senin (21/6). Keempat
kota/kabupaten yang akan mengimplementasikan metode lesson study adalah Kota
Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Subang.

Metode pembelajaran lesson study sendiri merupakan salah satu program
unggulan UPI yang sudah lama dikaji. Untuk pertama dan uji coba telah
dilakukan di sekolah yang berada di Kabupaten Sumedang. "Dalam program ini,
proses belajar lebih terbuka karena bisa diamati guru lain sehingga bersifat
kolaboratif. Jadi proses belajar yang ditekankan dan penting, tidak instan,"
ucapnya.

Dari evaluasi di Kab. Sumedang, katanya, ada dampak yang signifikan terhadap
proses dan hasil belajar siswa. Terjadi penyadaran dari pihak guru bahwa
terdapat perbedaan potensi siswa di kelas. Hasilnya mereka akan memberikan
perlakukan sesuai potensi masing-masing siswa.

Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung, Dada Rosada mengatakan, metode
pembelajaran lesson study merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang
berguna untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dan komparatif sumber daya
manusia di Kota Bandung. Hal itu sejalan dengan keyakinan bahwa pendidikan
adalah investasi. "Kata kunci metode lesson study adalah menjalin kerja
sama, merencanakan, mengerjakan, memberi dampak bagi orang lain, dan
menindaklanjuti hasil yang diraih sehingga membentuk siklus," ucapnya.

Melalui model ini pula, guru akan dituntut menajamkan materi pembelajaran,
mengembangkan sistem hubungan sosial yang harmonis serta memberi nilai
tambah terhadap rekan seprofesi dan peserta didik.



Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Pelatihan " Penilaian dan Pembuatan Soal bagi guru SD" di WTC - CCDE Banda Aceh

Ujian Nasional (UN) telah usai, tetapi dampak dari UN hingga kini masih
membawa luka bagi anak-anak yang gagal dalam UN. Mereka bahkan ada yang
bunuh diri, karena merasa malu, tidak lulus. Banyaknya anak yang gagal dalam
ujian nasional, menimbulkan carut marut dalam dunia pendidikan kita. lalu,
yang terjadi, kita saling tuding dan tidak ada satu pihak pun yang mau
disalahkan. namun yang menjadi korban adalah anak-anak. Padahal, tri pusat
pendidikan, keluarga sebagai lembaga pendidikan yang pertama dan utama,
sekolah tempat anak-anak menempa ilmu dan masyarakat sebagai tempat mereka
mengaplikasikan, sangat berperan untuk membangun masa depan anak.

Nah, karena pendidikan formal adalah tanggung jawab pemerintah terhadap
rakyatnya,dan di sebagai pemanjangan tangan pemerintah di sekolah ada di
tangan guru, maka keberadaan guru menjadi kunci bagi suksesnya pendidikan.
Sayangnya, ketika peran guru sangat besar, tidak diimbangi dengan kapasitas
propfesioanlnya sebagai tenaga edukasi yang mendidik dan mentrasnfer ilmu.
Banyak guru yang memiliki kualitas rendah ( kapasitas cukup-cukupan uuntuk
mengajar) dan tidak mampu menyiapkan anak menjadi tahu, mau dan bisa. Salah
satu kelemahan guru berkaitan dengan kemampuan guru yang rendah dalam
menyusun soal. Sehingga, jangan untuk menjawab soal, membaca soal saja sudah
pusing. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu indikatior dari kegagalan
anak dalam mengikuti ulangan atau ujian sekolah dan ujian nasional.

Sadar dengan kondisi itu, Center for Community Development and Education
(CCDE) Banda Aceh, sebagai sebuah NGO lokal yang peduli pada persoalan
pendidikan alternatif, mengambil inisitaif untuk membantu sejumlah guru yang
ada di Aceh Besar dan Banda Aceh melalui berbagai pelatihan. Mulai tanggal
21 -23 Juni 2010, CCDE mengadakan pelatihan/ worlshop tentang Penulaian dan
pembuatan soal. Pelatihan ini difasilitasi oleh Pak Eko Suprihantomo dan
ditemani Tabrani Yunis di Women Training Center CCDE banda Aceh di kawasan
Prada Utama. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama CCDE dengan dukungan
dana dari Terre des hommes, Germany.

Pel;atihan yang berlangsung selama 3 hari ini, membekali guru dengan
kapasitas penilaian dan penyusunan soal. Hari ini adalah hari kedua
pelatihan tersebut,para peserta masih sangat bersemangat dan partisipatif.
Insya Allah besok sore, pelatihan berakhir dan para peserta pelatihan (
guru) akan mendapat sertifikat yang dapat membantu mereka ikut sertifikasi.
Peserta pelatihan mendapatkan pelatihan ini secara gratis, tanpa membayar
satu rupiah pun.(Top)



Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Dosen Pendidikan Kok Jarang ke Sekolah!

JAKARTA, - Umumnya dosen perguruan tinggi pencetak tenaga kependidikan atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) jarang turun ke sekolah. Untuk praktik-praktik pembelajaran tersebut para dosen tidak tertarik kembali ke sekolah.


"Padahal justeru dari sinilah tanggung jawab pengajaran secara praktis dimulai," kata Michael Calvano, konsultan pendidikan dari DBE2 USAID, dalam diskusi virtual bagi para pimpinan dan komunitas LPTK yang digelar oleh Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kebangkitan Nasional/Sampoerna School of Education (SSE) di Kampus SSE, Jakarta, Selasa (22/6/2010).

Michael mengatakan hal tersebut berdasarkan perjalanannya menjalani proyek-proyek pendidikan DBE2 USAID yang bermitra dengan perguruan tinggi kependidikan di Indonesia. Dia mengamati, selama menjalankan proyek itu, umumnya dosen-dosen perguruan tinggi atau LPTK tersebut tidak tertarik dan jarang turun langsung ke sekolah.

Di sisi lain, tambah Michael, fokus yang perlu diupayakan dalam pembekalan ICT sebagai pembelajaran bagi para pencetak tenaga pendidikan itu bukan semata pada pembelian ICT untuk pembelajaran, melainkan pada kemampuan para calon pendidik beradaptasi dengan sistem pembelajarannnya.

"Alat-alatnya harus mereka yang cari, sistemnya kita yang ajari," ujarnya.


Sumber
KOMPAS.com



Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Gubernur Ungkap Tiga Penyebab Ketidaklulusan Siswa

*Jakarta* - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan
tidak lulusnya sejumlah siswa di ujian nasional disebabkan tiga hal. Pertama
perubahan sistem, ketidaksiapan siswa, dan kurangnya sosialisasi. Ini,
katanya, masalah besar yang terintegrasi dan harus dihadapi Jakarta saat
ini.

"Kenapa banyak yang tidak lulus? karena sistimnya berubah," kata Foke saat
memberikan kuliah perdana pada 100 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di
Balai Kota Jakarta Selatan siang ini. Dulu, kata dia, seorang siswa tak
perlu cemas jika nilai mata ujian lain jeblok, maka rata-rata nilai siswa
tersebut masih diangkat dengan nila mata ujian pelajaran lain.

Selain itu, kata Foke, banyak siswa yang tidak siap menghadapi sistem baru
ini. Selain itu, "Sosialisasinya kurang," kata Foke. Masalah ketidaklulusan
ini, kata Foke lagi, bakal jadi pekerjaan rumah bagi Jakarta. "Ini masalah
besar yang harus kita selesaikan secara terintegrasi," kata Foke.

*FEBRIANA FIRDAUS*


Sumber
*TEMPO Interaktif*,

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......

Tak Peroleh Ijin Perusahaan, Ratusan Peserta Gagal Ikut Ujian UNPK C

Ratusan peserta ujian nasional paket kesetaraan
(UNPK) C banyak yang tidak hadir pada pelaksanaan ujian hari pertama Selasa
(22/6). Pasalnya, tidak mendapatkan ijin dari perusahaan tempat mereka
bekerja.

Kabid Pendidikan Non Formal-Informal Dinas Pendidikan Kota Semarang, Nur
Gayawarti Rabu (23/6) mengatakan pada pelaksanaan ujian kesetaraan paket C
di hari pertama (22/6), tercatat 145 peserta yang tidak hadir pada mapel PKn
yang terbagi dari,12 peserta eks formal dan 122 peserta reguler dari program
IPS. Sedangkan untuk program IPA terdapat, 5 peserta eks formal dan 6
peserta reguler. "Sampai saat ini ternyata masih saja ada suatu perusahaan
yang tidak memberikan ijin karyawannya ikut UNPK," ujarnya.

Dia menambahkan, sementara pada jam kedua di mapel Bahasa Inggris terdapat
153 peserta yang absen yang terdiri, 12 peserta eks formal dan 130 peserta
reguler untuk program IPS. Sedangkan di program IPA, 5 peserta dari eks
formal dan 6 peserta dari reguler. Kebanyakan peserta beralasan tidak
mendapatkan ijin dari perusahaan tempatnya bekerja, namun ada juga yang
beralasan sedang melahirkan karena peserta itu adalah ibu-ibu.

Pihak perusahaan seharusnya memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk
mengakses pendidikan, termasuk mengikuti UNPK sebagai ujian atas proses
pembelajaran yang selama ini ditempuh. Namun, sampai saat ini masih saja ada
perusahaan yang enggan memberikan izin kepada karyawannya, dan keengganan
pemberian izin tersebut dilandasi berbagai macam alasan,'' jelasnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bunyamin, menyayangkan sikap
perusahaan yang tidak kooperatif terhadap karyawannya untuk mengikuti UNPK,
karena pendidikan adalah hak setiap warga negara. "Kami tidak berwenang
memberikan sanksi terhadap perusahaan yang bersikap seperti itu, tetapi ke
depan kami akan menggandeng dinas-dinas terkait untuk mengatasi persoalan
ini agar tak terulang lagi," katanya.

Namun, tidak semua perusahaan yang bersikap nonkooperatif terhadap
karyawannya untuk mengikuti UNPK, seperti dituturkan sejumlah peserta yang
ditemui usai pelaksanaan UNPK di SMA Negeri 3 Semarang. Salah satu peserta
UNPK program IPS, Nuris mengaku, perusahaan tempatnya bekerja sangat
mengapresiasi dan memberikan toleransi dirinya mengikuti UNPK, salah satunya
dengan memberikan izin. "Sebelumnya, saya mengajukan permohonan izin ke
perusahaan untuk ikut UNPK dan ternyata disetujui," kata peserta UNPK jalur
reguler itu seraya enggan menyebutkan nama perusahaan tempatnya bekerja.



Sumber
CyberNews

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Read More......